PEMBAWAAN, KETURUNAN DAN LINGKUNGAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah terpikirkan mengapa setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda satu sama lain? Ada yang berpendapat
bahwa sumber utama yang menimbulkan adanya perbedaan-perbedaan dari kepribadian
setiap manusia disebabkan oleh tigafaktor, yaitu : faktor pembawaan,
faktor keturunan dan faktor lingkungan (environtment).
Pada dasarnya ciri-ciri pembawaan manusia
yang essensial dari berbagai “ras” dan kelompok “etnis” adalah
sama, tetapi sifat-sifat spesifik yang disembunyikannya pada masing-masing
individu sangat bervariasi, setiap individu pada saat konsepsi menerima warisan
genetik dari kedua orang tuanya yang akan memberikan potensi bagi perkembangan
dan tingkah laku sepanjang hidupnya. Warisan genetik manusia yang khas adalah
otaknya yang jauh lebih mampu dari spesies lainnya. Otak mampu menghasilkan
suatu jaringan komunikasi yang luar biasa, disertai kemampuan dalam
mengintegrasikan dan menyimpan pengalaman-pengalaman baru, melakukan penalaran,
membayangkan dan melakukan pemecahan suatu masalah.
Seperti halnya dengan sifat-sifat konstitutional yang
lain, setiap individu juga berbeda taraf kecerdasannya. Melalui perbedaan
konstitutional ini tampaknya pembawaan merupakan faktor penting yang memberi
kelengkapan dasar pada individu untuk berkembang, akan tetapi pembentukan
potensi yang sama dengan menyangkut persepsi, perasaan perpikir, bertindak
tergantung pula pada lingkungan fisis dan lingkungan
sosio-kultural.
Lingkungan sosio-kultural merupakan faktor yang sangat
berperan dalam pembentukan tingkah laku manusia, setiap lingkungan
sosio-kultural pada dasarnya heterogen, terdiri dari sub budaya
yang masing-masing mempunyai ciri dan sosialisasi yang khusus bagi anggotanya.
Tetapi perkembangan manusia itu bukan hasil belaka dari
pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi
ia memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk. Proses
perkembangan manusia tidak hanya oleh faktor pembawaan yang telah ada pada
orang itu dan faktor lingkungannya yang mempengaruhi orang
itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam pekembangannya turut
menentukan atau memainkan peranan juga.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut
a. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia?
b. Apa
yang dimaksud dengan faktor pembawaan?
c. Apa
yang dimaksud dengan faktor keturunan?
d. Apa
yang dimaksud dengan faktor lingkungan?
C. TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini
disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
a. Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
b. Faktor Pembawaan
c. Faktor Keturunan
d. Faktor Lingkungan
D. METODE PENULISAN MAKALAH
Metode atau cara yang
digunakan dalam penulisan makalah yang berjudul PEMBAWAAN, KETURUNAN, DAN LINGKUNGAN MANUSIA dalam pembuatan makalah ini dalam mencari referensi atau sumbernya
yang kami buat adalah melakukan studi kepustakaan dan mencari
sumber dari Internet. Juga sumber-sumber lain yang dapat menjadikan referensi
makalah yang kami buat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Di dalam Psikologi Perkembangan terdapat tiga aliran yang
mempengaruhi perkembangan seseorang, yaitu :
a. Aliran
Nativisme, yang dipelopori Arthur Schopenhauer (1788-1860), menitik beratkan
pandangannya pada peranan sifat bawaan dan keturunan sebagai penentu
perkembangan tingkah laku, persepsi tentang ruang dan waktu tergantung pada
faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari lahir, asumsi yang mendasari aliran
ini adalah bahwa pada diri anak dan orangtua terdapat banyak kesamaan baik
fisik maupun psikis. Aliran ini dipandang sebagai aliran pesimisti dan
deterministik.
b. Aliran Empirisme,
yang dipelopori John Locke (1632-1704) menitik beratkan pandangannya pada
peranan lingkungan sebagai penentu perkembangan tingkah laku, asumsi
psikologisnya adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan tidak memiliki pembawaan
apapun, bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi dengan apa saja
yang dikehendaki. Perwujudan tingkah lakunya ditentukan oleh lingkungan dengan
kiat-kiat rekayasa yang bersifat impersonal dan direktif. Bayi yang lahir
mempunyai kecenderungan yang sama, yaitu menyusu jika bibirnya bersentuhan
dengan payudara ibunya, menangis ketika merasa haus, lapar dan sakit.
Aliran ini dikenal sebagai aliran yang optimistik dan
positivistik, hal ini disebabkan bahwa suatu tingkah laku menjadi lebih baik
apabila dirangsang oleh usaha-usaha yang nyata, karena manusia bukanlah robot
yang diprogram secara deterministik.
c. Aliran
Konvergensi, yang dipelopori oleh William Stern (1871-1929) aliran ini
menggabungkan dua aliran di atas. Konvergensi adalah interaksi antara faktor
hereditas dan faktor lingkungan dalam proses perkembangan tingkah
laku. Hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi
rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya rangsangan lingkungan tidak akan
membina perkembangan yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas.
Karenanya penentuan kepribadian seseorang ditentukan dengan kerja integral
antara faktor internal (potensi bawaan) dan faktor eksternal (lingkungan
pendidikan).
1. Pembawaan
Pembawaan ialah seluruh
kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat
pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat
diwujudkan (direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak mempunyai kesanggupan
untuk dapat berjalan, potensi berkata-kata, potensi untuk belajar ilmu pasti,
pembawaan untuk bahasa, untuk menggambar, intelegensi yang baik dan lain-lain.
Beberapa Macam Pembawaan Adalah Sebagai Berikut:
a. Pembawaan Jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki
pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota
tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan
ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
b. Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi
bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu
pembawaan keturunan mengenai ras.
c. Pembawaan Jenis Kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa
pembawaan jenis kelamin masing-masing.
d. Pembawaan Perseorangan
Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yang bersifat
individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal, banyak ditentukan oleh
pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.
·
Konstitusi tubuh, termasuk didalamnya : motorik, seperti
sikap badan, sikap berjalan, air muka, gerakan bicara.
·
Cara bekerja alat-alat indra : ada orang yang lebih
menyukai beberapa jenis perangsang tertentu yang mirip dengan kesukaan yang
dimiliki oleh ayah atau ibunya.
·
Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar.
·
Tipe-tipe perhatian, intelijensi kosien (IQ) serta
tipe-tipe intelijensi.
·
Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas.
·
Tempo dan ritme perkembangan
Sifat bawaan atau gen yang dibawa anak sejak lahir dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya
berasal dari nenek moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya), hal ini
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Gregor Mendel. Pembawaan tersebut berupa
sifat, ciri, dan kesanggupan yang biasa bersifat fisik atau bisa juga yang
bersifat psikis (kejiwaan). Warisan atau pembawaan yang terpenting antara lain:
bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi ,bakat watak dan penyakit.
Sedangkan sifat malas, lekas marah, dan kemampuan memahami sesuatu dengan cepat
adalah sifat-sifat psikis yang mungkin berasal dari pembawaan. Seluruh
pembawaan yang terdapat dalam diri seseorang merupakan keseluruhan yang erat
hubungannya satu sama lain; yang satu menentukan, mempengaruhi, menguatkan atau
melemahkan yang lain.
a) Bentuk
tubuh dan warna kulit
Salah satu warisan yang dibawa anak adalah betuk tubuh
dan warna kulit.Dan pengaruhketurunan (pembawaan) terhadap pertumbuhan jasmani
anak. Bagaimana pun canggihnya teknologi untuk mengubah bentuk dan warna kulit
seseorang namun faktor keturunan jangan diabaikan.
b) Sifat-sifat
Sifat-sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu
aspek yang diwariskan orang tua kepada anak-anaknya.Seperti, penyabar,
pemarah,kikir boros, hemat dan sebagainya.Sifat berbeda dengan kebiasaan.Sifat
sangat sulit untuk diubah, sedangkan kebiasaan dapat diubah jika dia
mengkehendaki dan bersungguh-sungguh mau merubah kebiasaannya itu. Sifat atau
kebiasaan merupakan corak dari kepribadian seseorang atau suku bangsa.
Ahli psikolog Edward Sparanger membagi tipe-tipe
manusia berdasarkan sifat yang dimilikinya, antara lain
·
Manusia ekonomi: memiliki sifat rajin bekerja, hemat, dan
lain-lain
·
Manusia teori: suka berfikir, meneliti dan
sebagainya
·
Manusia politik: suka menguasai dan memerintah
·
Manusia seni: suka keindahan dan punya perasaan halus
·
Manusia agama: suka mengabdi dan taat melaksanakan ibadah
c) Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk
mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan itu
meliputi berbagai jenis kemampuan psikis, antara lain: abstrak, berfikir
mekanis,matematis, memahami, mengingat, berbahasa dan sebagainya. Tingkat
intelegensi seseorang dapat di diketahui dengan beberapa cara, antara lain;
Tes
Binet-Simon
Tes
Wechler
Tes
Army Alpha dan Bheta
Tes
Proggresive matrics
d) Bakat
Bakat adalalah kemampuan khusus yang menonjol diberbagai
jenis potensi yang dimilikinya.Pada umumnya bakat anak dapat diketahui orang
tua dari tingkah laku atau kegiatannya sejak dari kecil. Untuk mengetahui bakat
seseorang secara pasti dapat dilakukan tes bakat, diantaranya :
Tes
bakat DAT (Differential Aptitude Test). Dari tes ini akan diketahui:
© kemampuan
verbal (bahasa)
© kemampuan
berhitung
© kemampuan
mekanis
© kecepatan
dan ketelitian dan sebagainya.
Tes
bakat GATB (General Apility Test Bateray)
© kemampuan
verbal
© penguasaan
bilangan
© pengamatan
bentuk
© penguasaan
tulisan dan,
© koordinasi
gerak
e) Penyakit
atau cacat
Ada beberapa jenis penyakit yang diturunkan oleh orang
tuanya, seperti: ayan, kebutaan, saraf,dan luka tak mau kering. Hal ini
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.
2. KETURUNAN/HEREDITAS
Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau
pemindahan karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak
atau karakteristik biologis individu yang dibawa sejak lahir yang tidak
diturunkan dari pihak kedua orang tua. Kita dapat mengatakan bahwa
sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika
sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel
kelamin dari generasi yang lain.
Sifat-sifat keturunan adalah sifat-sifat atau ciri-ciri
yang diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang
lain. Jadi ada dua syarat:
1) persamaan sifat atau ciri-ciri.
2) ciri-ciri ini harus menurun melalui sel-sel kelamin.
Sesuatu sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu belum pasti diterima dari orang tuanya. Tidak semua individu-individu dari suatu generasi menunjukkan sifat-sifat keturunan, dapat juga sifat-sifat ini bersembunyi selama beberapa generasi. Besarnya perbedaan antara dua individu atau lebih selalu tergantung kepada dua faktor: pembawaan keturunan dan pengaruh lingkungan.
1) persamaan sifat atau ciri-ciri.
2) ciri-ciri ini harus menurun melalui sel-sel kelamin.
Sesuatu sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu belum pasti diterima dari orang tuanya. Tidak semua individu-individu dari suatu generasi menunjukkan sifat-sifat keturunan, dapat juga sifat-sifat ini bersembunyi selama beberapa generasi. Besarnya perbedaan antara dua individu atau lebih selalu tergantung kepada dua faktor: pembawaan keturunan dan pengaruh lingkungan.
3. LINGKUNGAN
Lingkungan ialah faktor yang datang dari luar diri
individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan
sebagainya. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu sebenarnya
terdapat perbedaan. Pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, dalam arti
bahwa lingkungan tidak memberikan suatu paksaan kepada individu. Lingkungan
memberikan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu.
Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh
lingkungan tergantung kepada individu bersangkutan.
Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan
material jasmaniah di dalam tubuh. Dan secara psikologis, lingkungan mencakup
segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dari konsensi,
kelahiran hingga kematiannya.
a. Keluarga
Keluarga merupakan pendidikan tertua yang bersifat
informal yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang
bersifat kodrati. Orang bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan
mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga
berfungsi:
- Sebagai
pengalaman pertama masa anak anak
- Menjamin
kehidupan emosial anak
- Menanamkan
dasar moral
- Memberikan
dasar pendidikan social.
- Meletakkan
dasar-dasar agama bagi anak.
b. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang
tua dalam keluarga, terutama dalam hal pengetahuan dan berbagai macam
ketrampilan.Oleh karena itu anak dikirim ke sekolah.Sekolah bertanggung jawab
atas pendidikan anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai
sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut:
- Sekolah
membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik.
- Sekolah
memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang sukar dan tidak
dapat diberikan di rumah.
- Sekolah
melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis,berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
- Disekolah
diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah
dan sebagainya.
c. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan
lingkungan-lingkungan keluarga dan sekolah.Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas
dari asuhan keluarga dan berada diluar dari lingkungan.Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tampaknya lebih luas.
d. Keadaan alam
sekitar
Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai contoh anak-anak di desa lebih suka terhadap
keadaan yang tenang, sedangkan anak-anak kota lebih senang dengan keramaian.
Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
disekitar anak tinggal itu mempengaruhi perkembangan anak atau individu.
Macam-Macam Lingkungan
Menurut Sartain lingkungan itu dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1) Lingkungan alam/ luar (external
or psyical environment)
2) Lingkungan dalam (internal
environment)
3) Lingkungan social/masyarakat (
social evironment)
Yang dimaksud dengan lingkungan luar adalah segala
sesuatu yang ada di dunia ini selain manusia. Dan yang dimaksud dengan
lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar. Dan semua
orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita disebut sebagai
lingkungan social.
Jadi dalam hal kepribadian kita adalah hasil
dari interaksi antara gen-gen dan lingkungan kita, karena interaksi ini maka
tiap-tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Bahwa semua yang berkembang dalam diri suatu individu
ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh lingkungannya dan ada pula lebih
ditentukan oleh pembawaannya.
Nativisme mengatakan bahwa pendidikan tidak bisa mengubah
pembawaan. Bila dilihat dari kedua teori yang bertentangan satu dengan yang
lainnya.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan jalan perkembangan
manusia sedikit banyak ditentukan oleh pembawaan yang turun temurun oleh
aktifitas atau penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas di bawah
pengaruh faktor-faktor lingkungan tertentu berkembang menjadi sifat-sifat.
Tetapi ada teori konvergensi yang merupakan teori
gabungan baik pembawaan maupun pengalaman lingkungan mempunyai peranan penting
di dalam perkembangan individu.
Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan faktor bawaan sejak lahir (endogen).
B. SARAN
Faktor pembawaan dan lingkungan sangat mempengaruhi
perkembangan manusia. Sifat, intelijensi dan bakat atau potensi-potensi
individu yang dapat memberikan perkembangan individu seseorang. Selain faktor
pembawaan tersebut, lingkungan juga sangat mempengaruhi perkembangan. Orang tua
hendaknya dari sejak dini mengenalkan lingkungan yang baik kepada anak-anak.
Disebabkan, lingkungan sekarang ini ada juga yang kurang baik dan bisa
berdampak negatif bagi perkembangan anak-anak. Dan ada baiknya pula, jika orang
tua juga berperan dalam mengawasi perkembangan anaknya, karena sekarang ini ada
juga orang tua yang kurang mengawasi anaknya dikarenakan sibuk bekerja.
Sebagai calon guru atau guru harus mampu mengetahui
psikologi anak didiknya, tahu akan sifat-sifat anak didiknya yang mungkin
pengaruh dari pembawaan (hereditas) nya atau karena pengaruh lingkungan
(evironment). Agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal
sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
SyahMuhibbin, 1995. “PsikologiPendidikan”. PT.
RemajaRosdakarya : Bandung
http://softwareplusfreearticles.blogspot.com/2012/01/pembawaan-keturunan-dan-lingkungan.html
http://afrijalsukajadi.blogspot.com/2012/04/makalah-pembawaan-dan-lingkungan.html
http://fhujiviolet.blogspot.com/2012/09/psikologi-pendidikan.html
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/12/pembawaan-keturunan-dan-lingkungan-dalam-perspektif-islam/
cewek-optimis.blogspot.com
Silakan di Copas asalkan cantumkan subernya yaa
Silakan di Copas asalkan cantumkan subernya yaa
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)